Pages

Subscribe:

Senin, 19 November 2012

Analisis Cerpen


Judul               : Dante La Forte
Pengarang       : Nia Susanti
Sumber            : Piano dalam Pasir ( Antologi Cerpen Bengkel Sastra Indonesia 2009 )
  1. Analisis Unsur Intrinsik
        Tema   : Pengorbanan
        Alur     : Maju
        Setting : Tempat
a.       Rumah Sakit
Kutipan : Dua hari kemudian Dante diopname di rumah sakit Jakarta Eyes Center.
b.      Pondok ‘Griya Seni Tato’
Kutipan : Keesokan harinya Dante pergi ke sebuah pondok ‘Griya Seni Tato’ untuk membuat sebuah tato.
                                      Waktu ; Malam hari
  Kutipan : Malam semakin temaram.
                                      Suasana
a.       Dingin
Kutipan : Dante semakin kedinginan dan mulai menarik selimut hangatnya dan mulai berkhayal.
b.      Romantis
Kutipan : Sambung Forte penuh kemesraan yang wajar tapi kelembutannya terungkap secara pasti.
        Tokoh  : Dante - Cantik
              Kutipan : Sambung gadis ayu itu kemudian,
              Forte – Berhati mulia
              Kutipan : “Mata ini adalah milik seseorang yang berhati mulia, bukan?”
        Sudut Pandang : Orang ketiga serba tahu.
             Penjelasan : Penulis tahu apa yang dirasakan Dante.
        Amanat : Tidak ada salahnya berkorban demi orang yang kita sayangi.
  1. Nilai-nilai Yang Terkandung dalam Cerpen
§      Nilai social : Forte memberikan kornea matanya untuk Dante.
§      Nilai moral : Kasih sayang dan kesetiaan Forte.

  1. Sinopsis
Dante adalah seorang perempuan yang mengalami kebutaan sejak kecil. Ia dilahirkan saat ibunya kecelakaan.
Suatu malam Dante berkhayal sampai terbawa ke dalam tidur lelapnya. Ia dapat melihat seorang laki-laki dalam khayalannya yang ia beri nama Forte. Dante sangat bahagia karena ia bisa melihat cahaya terang yang selama ini ia inginkan. Forte berkata kepada Dante bahwa ia adalah bayang semu yang didatangkan dari khayalan Dante. Setelah lama mereka berbicara, penglihatan Dante mulai kabur. Ia kembali tidak dapat melihat apa-apa. Forte berjanji bahwa ia akan tetap bersama Dante dan mereka akan bertemu dalam cahaya yang lebih terang.
Beberapa hari kemudian Dante menjalani operasi mata. Kornea matanya telah diganti dengan kornea mata yang baru sehingga ia dapat melihat. Ia dapat melihat dunia dengan penuh cahaya terang. Di sisi lain ia dihantui rasa penasaran. Ia ingin tahu siapa orang berhati mulia yang telah mendonorkan kornea mata untuknya.
Suatu hari Dante mendatangi dokter yang telah mengoperasinya. Ia memaksa dokter supaya memberitahu tentang pemilik kornea yang kini telah melekat di matanya. Dokter pun akhirnya menuruti permintaan Dante. Dante seketika pingsan setelah mengetahui bahwa nama pendonor kornea tersebut adalah Forte De La Portha. Forte meninggal karena kecelakaan dan menjelang ajalnya ia merelakan korneanya untuk Dante.
Di alam bawah sadarnya, Dante bertemu dengan seorang lelaki yang tak lain ialah Forte. Forte mencium kedua mata Dante dan berucap bahwa ia telah bersemayam dalam hati Dante jauh lebih dalam dan kekal. Dante pun berjanji bahwa ia akan menjaga matanya dengan baik.
Keesokan harinya Dante pergi ke sebuah tempat untuk membuat tato. Tato yang ia buat melekat pada jari manis tangan kanannya bertuliskan ‘Dante La Forte’. Kini ia benar-benar merasakan keabadian bersama Forte.

*Tugas bahasa Indonesia kelas X*

0 komentar:

Posting Komentar